ASUS 1215B E450 Review | Netbook Murah Bertenaga

ASUS 1215B E450 Netbook Murah Bertenaga | Susah juga mencari netbook 12 inchi dengan harga murah namun cukup bertenaga untuk memenuhi kebutuhan komputasi saya. Kebutuhan saya sebenarnya tidak muluk-muluk, cukup sebuah netbook dengan layar paling tidak 12 inchi, cukup kuat untuk menjalankan Corel Draw! versi X3 atau X4, Photoshop CS4, daya tahan baterai minimal 3 jam untuk penggunaan normal, bluetooth, dan ini yang paling penting: murah, hehe…

Setelah muter-muter googling sekian hari, akhirnya beberapa pilihan muncul juga. Pertama, si Acer AO722, layarnya 11.6 inchi, lalu Lenovo S205, HP AU, dan terakhir ASUS 1215B ini.

Awalnya saya cenderung ke Acer AO722, selain karena netbook saya sebelumnya adalah Acer AOD250, juga karena harganya yang murah sekali untuk netbook berlayar 11,6 inchi, cuman Rp. 2.800.000,00. Satu-satunya yang membuat ragu adalah processor-nya. AO722 memakai C60 (kemungkinan besar anda akan menemukan C50 di iklan-iklannya).

Memang sih sudah bisa memutar video HD 1080p, tapi tetap saja meragukan, mengingat processor terakhir seri AMD Brazos APU adalah E450. Kemudian si HP AU ternyata juga masih nyaman dengan E350, padahal harganya lebih mahal sekitar 350 ribu dari si Asus 1215B ini. Kalau Lenovo S205 ternyata susah banget mencarinya di Malang.

Ok, cukup-lah sejarahnya. Sekarang saya mau kasih review ASUS 1215B ini.


baca juga:


Processor – RAM – GPU

Dari sisi processor, kita tidak bisa mencela. Berbagai review Asus 1215B di luaran sana cukup menguatkan opini kalau processor AMD Brazos APU yang dipakainya sangat lebih dari cukup untuk membuat Intel Atom merangkak-rangkak mengejar performanya. Untuk urusan kinerja, anda tidak perlu khawatir, dijamin puas, asal anda tahu diri bahwa 1215B ini bukan laptop untuk kerja super berat. Sekedar menusir foto, bolehlah. Untuk main game? Hehe, kalau anda terbiasa dengan Atom, sekarang anda bisa sedikit sombong. RAM yang 2 GB juga bisa dikatakan cukup untuk komputasi normal sehari-hari. Dengan Acer AOD250, saya cukup lama berlatih sabar menunggu, karena RAM-nya yang hanya standar netbook: 1 GB.

Untuk urusan grafis, Asus 1215B memakai Radeon 6320. Support DirectX 11 loh! Ini merupakan salah satu kelebihan yang masih jarang ditemui di netbook rilisan 2011. Kalau 2 atau 5 bulan lagi mungkin sudah jamak-lumrah.

Layar

12,1 inchi merupakan ukuran layar netbook yang bisa dibilang nanggung. Kecil tidak, besar juga tidak. Menurut saya sih, ini ukuran yang ideal. Netbook dengan layar 10 inchi memaksa mata untuk berakomodasi lebih. Selain itu, resolusi maksimal-nya juga hanya 1024 x 600. Ini membuat tampilan aplikasi anda tidak bisa maksimal. Ini saya rasakan sangat mengganggu ketika menulis posting blog di Windows Live Writer. Tidak bisa menambahkan kategori! Asus 1215B ini mempunyai layar dengan resolusi 1366×768. Jadi agak lega.

Baterai

Dari sisi baterai, Asus 1215B juga tergolong istimewa. Dengan baterai 6 cell yang digunakannya, dia bisa bertahan sampai 8 jam. Tapi dengan catatan loh. Matikan semua perangkat wireless macam bluetooth dan WiFi, kosongkan semua port USB, set tingkat kecerahan layar sampai mendekati terendah sampai terkadang anda harus memincingkan mata, jangan menjalankan aplikasi lebih dari satu, matikan aplikasi yang tidak perlu berjalan seperti antivirus. Hehe… Ya gitu dech, kalau anda hanya mengetik, memang bisa sampai 8 jam. Untuk pemakaian normal ya kira-kira 4 sampai 5 jam bisa-lah.

Kelemahan

Woke, ada beberapa yang menurut saya lumayan mengganggu.

  1. Keyboard dan casing. Sepertinya ini ciri khas Asus. Atau mungkin juga karena ASUS 1215B ini bukan barang premium macam HP seri ProBook begitu, jadi material casing-nya juga jadi meragukan. Ketika dipakai untuk mengetik, keyboardnya akan terlihat mendut-mendut, maaf, tidak nemu diksi yang lain nie…, juga terdengar agak berisik dibandingkan keyboard Acer AOD250 saya yang lama. Kemudian di salah satu tempat, tepatnya di kiri atas dekat dengan tombol ESC, casingnya bisa bunyi klothak-klothak kalau ditekan agak keras. Ini juga saya temukan di laptop Asus yang lain.
  2. Tombol touchpad. Kebetulan Asus 1215B yang saya beli ini berwarna merah maroon, dengan tombol touchpad berwarna silver. Touchpad-nya sendiri enak, luas. Yang tidak bagus adalah tombolnya, yang mudah sekali kotor karena minyak di jari. Sepertinya juga tidak akan lama warnanya akan pudar karena aus.
  3. Penempatan port USB. Di sisi kiri, Asus 1215B menyematkan beberapa port. Sebuah port USB, port HDMI, port VGA, dan port daya dari AC adapter. Nah, port USB-nya mepet banget dengan port HDMI. Semoga tidak jadi masalah.
  4. Tidak ada soft-case / sleeve dalam paket penjualan. Semoga ini cuman saya yang mengalami. Ketidak’ada’an soft-case ini sempat membuat saya akan mengurungkan niat membelinya. Agak susah mencari soft-case / sleeve Asus 1215B ini di pasaran. Kalaupun ada harganya ya lumayan. Lagi pula bukan originalnya. Jelas akan berbeda rasanya. hehe….

Tapi bagaimanapun, saya tidak menyesal membeli Asus 1215B ini, saat ini harganya sekitar 3,4 juta yang baru, kalau beruntung anda bisa mendapatkan yang bekas di kisaran 2,8 – 3 jt saja.

tertarik dengan teknologi, gadget, internet, astronomi, anthropologi, sedikit politik, pendidikan, dan bisnis online

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.