The Possession Of Hannah Grace Menjadi Bukti Kesaktian Kamera Mirrorless Full Frame

The Possession Of Hannah Grace adalah sebuah film horror thriller Hollywood yang dirilis akhir November lalu. Film ini mendapat sambutan cukup hangat dari penonton. Yang mungkin tidak diketahui kebanyakan penonton adalah bahwa film ini menjadi film layar lebar Hollywood pertama yang direkam dari awal sampai akhir dengan menggunakan kamera mirrorless full-frame, Sony a7S II.

Di kalangan penghobi, film maker indepedent, dan amatir, penggunaan kamera mirrorless untuk memproduksi film memang lumayan jamak. Tapi untuk skala industri dan memang bertujuan komersial, film The Possession Of Hannah Grace ini menjadi yang pertama.

dee-nesia sendiri belum menonton film ini, sama sekali bukan penggemar film horror sih, haha…. saya ini penakut.

Kalau trailer-nya sudah lihat…, dan tidak berniat melihatnya lagi. Tapi kalau anda suka film horror, silahkan lihat sendiri. Silahkan….

Alasan untuk memakai kamera mirrorless full-frame Sony a7s II untuk shooting The Possession Of Hannah Grace adalah karena padatnya jadwal produksi. Glen S. Gainor sebagai exective producer merasa cukup nyaman dengan Sony a7s II – yang sekarang harganya ‘hanya’ sekitar $2.200 untuk body saja – ditambah dengan lensa Anamorphic Vantage Hawk 65.

Sony a7s II
Sony a7s II

Spesifikasi Sony a7s II memang cukup tangguh dibandingkan dengan kamera mirrorless sekelasnya. Ini adalah kamera mirrorless full-frame dan bisa merekam dengan resolusi 4K. Sementara lensa anamorphic dari Vantage adalah hasil kerja sama Gainor dengan perusahaan tersebut, yang setuju untuk memroduksi The Possession Of Hannah Grace ini dengan cara yang tidak biasa.

Lensa Vantage Hawk 65 memungkinkan merekam video 2.40:1 dengan sensor 16:9.

Ada 6 lensa yang digunakan sepanjang produksi film The Possession Of Hannah Grace ini ((40mm, 40mm, 60mm, 60mm, 95mm, dan 95mm), dan karena harga Sony a7s II ini murah – dibandingkan kamera yang umum digunakan di Holywood – digunakanlah 6 unit Sony a7s II ini untuk masing-masing lensa. Jadi tidak ada lagi keribetan mencopot dan memasang lensa.

Jangan bandingkan dengan mudahnya mencopot dan memasang lensa pada kamera DSLR atau mirrorless kamu ya….

Lihat dulu seperti apa tampangnya, ketika si Sony a7s II ini terpasang dengan lensa Vantage Hawk 65.

Kayak gini nih….

Sony a7s II dan lensa Vantage Hawk 65
Sony a7s II dan lensa Vantage Hawk 65

Selama proses produksi itu, selalu ada 4 atau 5 Sony a7s II yang siap digunakan, sehingga proses shooting bisa berjalan efisien. Karena lensa sudah terpasang, maka tidak ada lagi waktu yang terbuang untuk menukar lensa.

Menurut Gainor, kamera mirrorless full-frame akan menjadi standar baru produksi film tidak lama lagi.

Sementara Lennert Hillege, director of photography, mengatakan jika tantangan terbesar menggunakan Sony a7s II untuk merekam video ada pada kompresi 8-bit yang digunakannya. Kompresi video pada a7s II ini mau tidak mau memberikan batasan tertentu yang harus disadari. sumber: https://petapixel.com/

tertarik dengan teknologi, gadget, internet, astronomi, anthropologi, sedikit politik, pendidikan, dan bisnis online

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.