Tips Beli Kamera Untuk Pemula Supaya Dapat Yang Murah dan Bagus

Punya rencana beli kamera baru? Ikuti tips beli kamera untuk pemula berikut ini supaya kamu bisa dapatkan kamera yang murah tapi bagus sesuai dengan kebutuhan kamu saat ini. Tips ini tetap relevan tidak peduli kamu ingin beli kamera digital, mirrorless, atau DSLR. Jadi tetap bisa dijadikan panduan dasar.

Perlu diketahui pula, bahwa tips beli kamera yang dee-nesia bahas kali ini, benar-benar untuk pemula loh…

Buat yang sudah advanced boleh juga, meski artinya hanya akan mengulang apa yang kamu sudah ketahui sebelumnya.

Kamera, apapun itu jenisnya, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi tidak perlu terlalu fanatik dengan jenis atau merk kamera tertentu. Pun, jika sekarang kamu hanya menggunakan kamera smartphone, tidak berarti kamu tidak bisa menghasilkan karya fotografi yang bagus.

baca juga: Cara Dapat Cashback Setiap Kali Belanja Online Dengan Mudah

Toh, kamera smartphone sekarang sudah semakin mendekati kualitas kamera beneran.

Tapi memang, jika niat kamu cukup kuat untuk menjadi fotografer atau sekarang tidak puas dan merasa kamera smartphone kamu terlalu membatasi imajinasi kamu, maka beli kamera adalah pilihan terbaik.

hNah, sekarang, apa tips beli kamera yang mesti kita tahu sebelum memilih dan beli kamera?

Tips Beli Kamera Untuk Pemula

Ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti supaya kamu bisa mendapatkan kamera yang murah tapi bagus dan sesuai dengan kebutuhan dan tentu saja anggaran yang kamu siapkan.

  • cermati fitur-fitur dasarnya
  • bandingkan harga di setidaknya 3 toko
  • beli kamera online
  • beli kamera bekas
  • banyak-banyak baca review atau pengalaman pribadi pengguna

Fitur dasar kamera yang kamu pilih

Cobalah untuk memahami dan pastikan fitur-fitur di bawah ini ada di kamera yang hendak kamu beli.

Megapixel atau resolusi

Anda tentu sudah paham dengan yang satu ini. Jumlah pixel yang dimampatkan dalam sensor kamera menentukan akan seberapa bagus kamera ini menangkap detail gambar nantinya. Semakin besar nilai megapixel-nya, biasanya harganya juga semakin mahal.

Kelemahan utama kamera yang megapixel-nya kecil adalah kemampuan menangkap gambar ketika keadaan kurang cahaya. Biasanya juga, nanti foto yang dihasilkan akan terlihat pecah ketika dilakukan perbesaran, semisal di layar laptop yang lebih besar atau dicetak melebihi 3R.

Tapi, untuk keperluan casual, bukan profesional, orang biasanya sudah tidak terlalu mempermasalahkan asal sensornya lebih dari 8 MP.

baca juga: Tips Membeli Kamera Yang Bagus

Kualitas Lensa

Lensa adalah bagian terpenting dari kamera anda. Baik ketika anda hanya menggunakan kamera point-and-shoot alias kamera pocket dengan lensa terpasang atau kamera dengan lensa yang bisa diganti-ganti (SLR).

Lensa inilah yang menentukan apakah kamera anda bisa menangkap image yang tajam dalam rentang kondisi yang berbeda – dari keadaan low light atau menjepret objek yang bergerak cepat. Perhatikan lensa dengan aperture yang cepat (dengan angka f/stop yang rendah) dan juga perlu dilihat apakah ada fitur image stabilization.

baca juga: 20 Cara Foto Yang Bagus dan Keren [Untuk Pemula]

Aperture

Secara sederhana, aperture dapat diartikan sebagai ukuran bukaan lensa.

Pada kamera-kamera tertentu, semisal pada DSLR, kamera mirrorless, atau bahkan pada beberapa kamera pocket, kita bisa secara manual mengatur aperture-nya demi mendapatkan jumlah cahaya yang pas ketika menangkap gambar.

Carilah lensa dengan nilai aperture yang sebisa mungkin besar – biasanya di tunjukan dengan nilai angka yang semakin kecil, misalnya f/2.8 atau f/1.8. Mereka mengijinkan lebih banyak cahaya masuk ke dalam sensor, sehingga bisa menangkap gambar yang lebih terang, jelas, dan tajam ketika kekurangan cahaya sekalipun.

Lensa seperti ini juga bisa mengaburkan latar belakang object sehingga bisa lebih terlihat menonjol.

Image Stabilization

Ini adalah teknologi yang membantu kita untuk mendapatkan gambar yang lebih fokus dan tetap terjaga kontrasnya ketika kita menjepret kamera dalam keadaan yang kurang stabil.

Teknologi image stabilization sendiri muncul dalam dua bentuk, pertama, dari sisi lensanya (misalnya lensa yang punya kode IS di dalam namanya). Dan kedua, yang ada di sisi softwarenya, lebih dikenal dengan istilah digital stabilization.

Tentu saja, optical stabilization, atau fitur stabilisasi yang tertanam di lensa bekerja lebih baik dari pada yang hanya ada di sisi software, karena stabilisasi optis secara fisik memang menggeser elemen di dalam kamera atau lensa untuk mengkompensasi getaran tangan kita.

Fitur ini sekarang mulai muncul juga bahkan di kamera smartphone.

Digital stabilization bekerja dengan memanfaatkan software di dalam kamera untuk mengkoreksi gambar, tetapi tentu saja hasilnya seringkali tidak bisa setajam silet, eh, setajam stabilisasi optis. Tetapi, karena murah, digital stabilization ini banyak digunakan, terutama pada kamera kelas bawah untuk menekan harga.

Selain itu, teknologi digital stabilization ini bisa dengan mudah diaplikasikan pada kamera yang kecil-kecil, utamanya pada smartphone.

baca juga: 14 Cara Foto Supaya Cantik Pakai Kamera HP

Focal Length

Apa arti Focal Length? Emmmm, sederhanya focal length adalah seberapa kemampuan lensa untuk membuat objek terlihat lebih dekat.

Lensa zoom biasanya memiliki focal length yang bervariasi, sehingga mampu mengambil gambar wide-angle sampai close-up. Satuan yang dipakai untuk focal length adalah milimeter, sehingga anda jamak menjumpai lensa zoom telephoto bertuliskan 70mm-200mm pada badannya.

Selain itu, juga dikenal spesifikasinya berdasarkan faktor perbesaran yang mampu diberikannya, misalnya 5x, 10x, atau 20x. Ada juga kamera yang disebut ‘primes’ yang memiliki focal length tetap, misalnya 35mm atau 50mm.

Selain lebih fleksibel, lense prime umumnya menghasilkan kualitas gambar yang lebih bagus dan juga harganya lebih murah. Lensa prime yang bagus biasanya memiliki nilai aperture yang tinggi.

Tipe sensor dan ukuran

Sensor pada kamera berfungsi mengkonversi cahaya menjadi sinyal elektronis untuk membentuk gambar. Sensor yang lebih besar menghasilkan foto yang lebih baik. Sensor yang lebih besar memungkinkan kombinasi antara megapixel dan pixel yang lebih besar untuk menerima lebih banyak cahaya.

Sensor yang paling besar terdapat pada kamera yang memiliki sensor ‘full-frame’. Biasanya hanya ada pada kamera DSLR high-end. Mengapa disebut ‘full-frame’? Karena, memang secara fisik ukurannya hampir sama dengan sebuah film 35mm.

Berikutnya ada sensor APS-C. Ini sedikit lebih kecil dari sensor ‘full’’-frame’. Sensor jenis inilah yang paling umum digunakan pada kamera DSLR dan beberapa kamera mirrorless.

Ada juga mirrorless kamera yang menggunakan sensor lebih kecil yang diberi nama Micro Four Thirds. Apakah itu yang terkecil. Ternyata bukan. Masih ada yang lebih kecil lagi, yaitu yang digunakan pada bridge camera.

Ukurannya kurang lebih sama dengan yang ada pada kamera pocket. Sementara yang paling kecil adalah sensor yang digunakan pada kamera ponsel.

baca juga: 5 Alasan Mengapa Kamera Mirrorless Lebih Baik Dari DSLR

ISO

Istilah ini digunakan sebagai standar untuk menyebut sensitivitas film. Dan meskipun kita memakai kamera digital, hal yang sama tetap berlaku.

Semakin tinggi nilai ISO di atur, semakin efektif pula kamera akan menangkap gambar pada keadaan kekurangan cahaya tanpa lampu flash untuk mendapatkan gambar yang alami.

Tetapi, ada kompensasinya loh.

Semakin tinggi nilai ISO, maka resiko gambar mengalami distorsi berupa ‘noise’ jadi lebih besar. Warna memang muncul, tapi juga disertai dengan bintik-bintik.

Pada nilai ISO 6400 misalnya, anda bisa mengambil gambar pada keadaan cahaya hampir nol dengan baik. Tapi noise yang muncul bisa dengan mudah membantu anda memutuskan untuk mendelete foto tersebut atau bertahan menyimpannya di memory card kamera.

Keberadaan noise ini memang masih dipengaruhi oleh prosesor pengolah gambar di kamera dan kualitas sensor itu sendiri.

Shutter Speed

Shutter Speed adalah jumlah waktu yang diijinkan bagi shutter untuk membuka menerima cahaya masuk. Semakin sedikit waktunya, maka objek yang bergerak pun bisa ditangkap dengan jelas.

Sebaliknya, semakin lama waktu bukaan shutter, maka resiko gambar menjadi blurry semakin besar juga, tetapi sensor kamera punya cukup waktu untuk mendapatkan cahaya lebih banyak.

Pengaturan shutter speed dilakukan dengan satuan satu detik per sepuluh atau seratus, dan sebagainya. Pada kecepatan shutter yang tinggi, anda bisa membekukan aksi objek anda.

Ini sangat berguna bagi penyuka sport photography. Kamera DSLR terbaik bisa memiliki shutter speeed 1/8,000, yang akan sangat bagus digunakan ketika anda memotret balapan mobil misalnya.

baca juga: Tips Membeli Kamera Yang Bagus Untuk Foto, Video, atau nge-Vlog

Kemampuan merekam video

Pada kamera analog, kemampuan ini tidak bisa ditemukan. Pada kamera digital, rasanya ini suatu keniscayaan. Mulai dari kamera HP sampai kamera DSLR semua bisa merekam video. Tapi ada beberapa hal yang bisa membuat hasilnya sangat berbeda.

Shooting Rate (FPS)

FPS adalah jumlah frame yang mampu ditangkap dalam waktu satu detik (frame per second). Istilah FPS ini juga dikaitkan dengan kemampuan kamera untuk melakukan continuous shooting atau burst mode. Rata-rata sampai 10 fps. Semakin tinggi semakin baik, juga semakin mahal, hehe….

Resolusi rekam video

Hmmm, jaman berubah. Dahulu, menonton film dalam format VCD di layar TV itu sudah bagus. Setelah ada DVD, menonton VCD itu terasa aneh, terlebih sekarang sudah ada Blu-ray yang menghadirkan video pada resolusi full HD. VCD jadi terlihat aneh pakai banget.

Nah, sebaiknya kita juga memerhatikan kemampuan kemera untuk bisa merekam video sampai resolusi HD. Rata-rata sudah bisa sih, minimal pada 720p-lah. FPSnya juga harus diperhatikan, semakin tinggi semakin baik meski harus berkorban pada kapasitas storage yang harus disediakan.

Koneksi Wi-Fi

Bagi fotografer profesional, rasanya fitur ini terlalu memanjakan. Mending dikompensasi dengan fitur lain yang lebih berguna.

Tapi, buat kita yang pengguna biasa, rasanya akan sangat bersyukur kalau kamera kita punya fitur ini. Kita bisa lebih mudah menghubungkan kamera dengan perangkat lain dengan jalur WiFi.

Untuk melakukan sharing foto atau video ke situs jejaring sosial juga sangat mudah, asal tersedia jaringan WiFi yang cukup cepat. Sangat memudahkan proses. Jika anda sudah puas dengan foto yang anda ambil, anda bahkan tidak perlu lagi laptop atau PC.

Membandingkan harga kamera

Setelah kamu paham dengan fitur dasar kamera yang sebaiknya ada di kamera pilihan kamu, tentu jadi lebih mudah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan mereka.

Langkah selanjutnya adalah membuat list kamera mana saja yang sesuai dengan anggaran, kebutuhan, dan preferensi kamu.

Sudah dapat? Ok, ini bukan saatnya kamu buru-buru.

Sediakan waktu lebih untuk membandingkan harga dari setiap kamera yang kamu pilih tadi di beberapa toko. Ini berlaku di semua jenis toko loh…. Bisa yang online atau yang offline.

Selain harga, bandingkan juga kelengkapan, garansi, dan fasilitas tambahan yang mungkin diberikan berbeda di setiap toko.

Ada toko kamera yang memberi harga lebih miring, tapi ternyata tidak menyertakan paket penjualan yang lengkap, malahan membuatnya menjadi semacam bonus tapi pembeli diminta menambah sejumlah uang.

Jangan ragu untuk menanyakan kelengkapan dan garansi.

Beli kamera di toko online

Bagaimana kalau membeli kamera secara online?

Ini agak susah. Karena kita baru akan melihat barangnya secara real setelah barangnya sampai di tangan.

Kalau dee-nesia sih, selama ini lebih banyak percaya dengan review dan rating penjual di setiap toko online. Terlepas dari apapun toko online-nya, kalau si penjual ratingnya rendah atau ada review yang buruk, ya pindah ke penjual yang lain, meskipun tetap di toko online yang sama.

Beli kamera bekas

Ini bisa menjadi pilihan ketika anggaran sangat mepet, kitanya butuh banget, atau kamunya sudah memiliki pengalaman yang cukup dengan kamera bekas. Kalau masih awal-awal pakai banget, mending jangan.

Banyak cari tahu dulu

Ini hukumnya wajib sih ya.

Ada banyak tempat yang bisa kita jelajahi untuk mendapatkan tips beli kamera.

Yang pertama, tentu googling dulu. Kemudian cari forum-forum kamera dan fotografi. Bisa juga join saja dulu dengan group fotografi atau kamera yang kamu incar. Bisa group di Facebook, Googe+, Kaskus, atau yang lain.

Selain baca-baca di sana, kamu juga bisa bertanya yang agak spesifik. Ini akan sangat membantu kamu supaya tidak salah pilih kamera.

Silahkan, buat anda yang punya tips lain, mohon disharingkan dengan berkomentar ya…. Kalau anda tidak punya waktu, ya, silahkan di Like atau di share…. Ok?

tertarik dengan teknologi, gadget, internet, astronomi, anthropologi, sedikit politik, pendidikan, dan bisnis online

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.