Fakta Unik Seputar Harbolnas di Indonesia, Sudah Tahu Belum?

Menjelang akhir tahun, masyarakat tidak hanya menantikan libur Natal dan Tahun baru. Ini karena ada perayaan yang sangat menarik dan dikenal dengan Harbolnas. Event belanja nasional secara online ini berlangsung setiap tanggal 12 Desember. Sebuah gebrakan terbaik untuk mendidik masyarakat dan meramaikan pasar di dunia online dengan cara yang seru.

Kita bisa menemukan aneka diskon gila-gilaan yang diberikan oleh berbagai penjual di toko online dan e-commerce. Langkah ini sukses menarik banyak pembeli di setiap tahunnya. Dengan demikian, pihak e-commerce, penjual, dan pembeli sama-sama mendapat untung.

Namun, tahukah Anda selain hal di atas masih banyak fakta unik dan menarik seputar Harbolnas Indonesia. Apa saja itu?

Fakta Unik Seputar Harbolnas di Indonesia

Tiga Kategori Produk Paling Diincar

Modern ini, ada banyak produk yang dijual di e-commerce. Mulai dari makanan, aksesoris, spare part kendaraan, mainan, dan hingga kendaraan bermotor. Pada saat Harbolnas, ada tiga kategori produk yang paling diincar. Di antaranya adalah fashion brand, gawai, dan travel.

Hal ini cukup mudah dipahami. Pasalnya ketiga kategori produk tersebut dibutuhkan dan dibanderol dengan harga mahal pada hari biasa. Masyarakat pun memanfaatkan momen Harbolnas untuk berhemat. Contohnya seperti di Zalora dan Lazada. Pada Harbolnas 2018 lalu, Zalora mengalami peningkatan penjualan sebanyak 15 kali. Sedangkan Lazada mencapai 18 kali lipat.

Pertama Kali Diadakan Pada Tahun 2012

Ingatkah Anda, kapan pertama kali Harbolnas diadakan di Indonesia? Jawabannya adalah pada tahun 2012. Tidak terasa sudah menginjak tahun ke-7 di 2019 ini. Harbolnas pertama kali memiliki tanggal cantik, yakni 12-12-12 (12 Desember 2012). Pencetus promo Harbolnas adalah Asosiasi Ecommerce Indonesia (IdeA).

Alasannya sederhana, karena pada masa itu pertumbuhan e-commerce nasional cukup signifikan. Serta muncul keinginan untuk meningkatkan transaksi jual-beli online. Saat pertama diadakan, ada 6 perusahaan yang berpartisipasi. Di antaranya Lazada, Zalora, Blanja, PinkEmma, Berrybenka, dan Bukalapak.

Terinpirasi Dari Pesta Belanja Online di Luar Negeri

Pesta belanja online seperti Harbolnas sudah cukup lama dikenal di luar negeri. Salah satu yang menginspirasi Harbolnas adalah Single’s Day di China. Single’s Day ini diadakan setiap 11.11 alias 11 November setiap tahunnya.

Berikutnya ada Cyber Monday di Amerika Serikat. Cyber Monday ini diadakan setiap Senin seusai perayaan Thanks Giving. Selain itu, ada juga Black Friday yang tidak kalah fantastis potongan harganya. Black Friday ini diadakan setiap Jumat menjelang perayaan Thanks Giving. Penyelenggaranya adalah toko offline dan online.

Total Transaksi Mencapai Triliunan Rupiah

Berdasarkan catatan Harbolnas di tahun 2018, transaksi yang terjadi mencapai angka Rp6,8 triliun. Target aslinya adalah Rp7 triliun, tapi pencapaian tersebut sudah sangat baik dan memuaskan. Hal ini juga berarti masyarakat Indonesia antusias menyambut Harbolnas dan memiliki daya beli yang tinggi. Ditambah lagi, ada banyak produk lokal yang ludes terjual.

Cashback 100%? Ada!

Selama Harbolnas berlangsung, ada banyak promo menarik yang ditawarkan. Mulai dari potongan harga 90%, cashback hingga jutaan rupiah, promo gratis ongkos kirim, flash sale, dan masih banyak lagi. Bahkan ada beberapa e-commerce yang memberikan cashback 100%. Sebut saja salah satunya Blibli pada Harbolnas 2018 lalu.

Sebagai informasi, promo-promo Harbolnas juga bisa dipadukan dengan aplikasi ShopBack. Aplikasi pemberi cashback tambahan ini sifatnya legal. Cashback yang didapatkan pun jadi berlipat ganda.

Harbolnas Diselingi dengan Diskon Palsu

Harbolnas tidak selamanya manis di hati masyarakat. Pada Harbolnas 2017 silam, ada insiden diskon palsu yang menggemparkan dunia maya. Salah satunya adalah sebuah smartphone yang dijual dengan harga Rp28 juta, kemudian didiskon menjadi Rp6,1 juta. Padahal harga asli smartphone tersebut hanya Rp5juta sampai Rp6 juta.

Tapi itu dulu. Saat ini pihak e-commerce sudah memperketat peraturan sehingga jumlah penjual nakal bisa ditekan. Masyarakat pun semakin pintar saat berburu barang Harbolnas. Jadi, tidak ada yang perlu ditakutkan untuk Harbolnas 2019. Hanya perlu cermat sebelum membeli.

baca juga: Tips Gampang Dapat Diskon Besar di Harbolnas!

Paket Membludak, Kurir Kewalahan

Banyaknya transaksi pada Harbolnas, berdampak juga bagi jasa penyedia kurir. Jumlah paket yang perlu dikirimkan tiba-tiba membludak. Dari 3-4 ribu paket per hari, menjadi 10 ribu paket. Jasa penyedia kurir terpaksa menambah pasukan dan memberlakukan lembur.

Hal ini dilakukan supaya paket bisa segera diterima oleh pembeli. Juga untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. Jika Anda masih ingat, ada momen di mana paket Harbolnas 2018 tertahan di gudang. Banyak pembeli yang komplain dan terpaksa bersabar menantikan paket di Januari 2019.

Demikian fakta unik seputar Harbolnas di Indonesia. Semoga beberapa di antaranya menjadi masukan dan pelajaran berharga bagi masyarakat Indonesia dalam berbelanja online. Nah, jelang Harbolnas tahun ini, mari persiapkan diri, budget, dan strategi untuk mendapatkan barang incaran dengan harga super hemat. Selamat berburu!

tertarik dengan teknologi, gadget, internet, astronomi, anthropologi, sedikit politik, pendidikan, dan bisnis online

You May Also Like