Di Kampleng mBah Google (lagi!)

Beberapa kali memang saya sudah dikampleng mbah Google. Rasanya seperti melayang. Tidak tahu harus berbuat apa untuk memperbaiki keadaan. Ceritanya begini, kemarin saya dapat email dari si embah, bahwa iklan adsense di salah satu blog saya tidak bisa ditampilkan lagi. Keterangannya sih karena isinya tidak orisinil.

Ok. Itu betul, karena saya bukan dokter, perawat, atau dukun yang benar-benar mengerti tentang kesehatan dan ilmu sehat, maka isinya memang saya ambil dari Kompas Health dan berbagai sumber lain, baik blog atau situs dari Indonesia maupun dari situs luar negeri yang kemudian saya terjemahkan.

Untuk menghindari duplicate content, saya sudah upayakan untuk menulis ulang sekitar 80% dari isi postingannya. Dan juga selalu saya usahakan untuk menuliskan link sumber rujukan dari tulisan tersebut. Ada beberapa memang yang terlupa tidak tercantumkan, tapi itu jumlahnya sedikit.

Sudah dua kali blog tentang kesehatan yang Adsense-nya di matikan. Alasan yang pertama dulu karena beberapa postingannya membahas hal-hal yang menyerempet-nyerempet ‘lendir’, kemudian yang kedua ini rasanya juga karena saya membahas tentang kesehatan bagian yang itu.

Meskipun alasan yang disampaikan Google adalah karena banyak postingan yang tidak asli alias menulis ulang dari tempat lain. Hmmmm, sensitif sekali ternyata, bagaimana Google melihat hal-hal seperti ini.

Kecewa, iya. Sakit hati, iya. Ketakutan, iya. Kebingungan, pasti. Belum lagi kabar bahwa dalam minggu-minggu terakhir ini dunia SEO sedang ramai dan sibuk dengan banyak sekali perubahan algoritma pencarian si embah dan major search engine lainnya. Benar-benar puyeng.

Sebagai publisher, sedari awal saya kepingin jujur, tidak neko-neko, tidak memakai teknik SEO yang aneh-aneh, pokoknya posting konten yang baik, pelan-pelan mencari backlink, dan berusaha sebisa mungkin menjalankannya dengan biasa. Rasanya saya sudah sebersih-bersihnya menulis. Tapi ternyata itu belum cukup buat Google.

Saya jadi ragu untuk meminta Google mengechek ulang keputusannya karena hal ini. Yang pertama dulu sudah pernah saya minta ditinjau ulang, tapi jawabannya tambah bulat bahwa blog saya yang itu memang tidak layak untuk dipasangi Adsense. Ok-lah. Sekarang terpaksa saya memakai cara lain sebagai alternatif Adsense, yaitu Chitika dan PopAds. Meski hasilnya tidak sebesar Adsense, tapi ya lumayanlah untuk mengobati kekecewaan saya.

Jadi kesimpulannya, tidak perlu memaksa memasang Adsense pada blog yang memang beresiko. Seperti blog tentang kesehatan dan download. Ya, berjaga-jaga saja. Ampun mBah…..

tertarik dengan teknologi, gadget, internet, astronomi, anthropologi, sedikit politik, pendidikan, dan bisnis online

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.