Apple A10 Fusion Processor iPhone 7 dan iPhone 7 Plus, Sebagus Apa Sih?

Processor Apple A10 Fusion adalah SoC (system on a chip) 64-bit yang didesain oleh Apple Inc. dan dibuat oleh TSMC. Bisa dibilang kalau A10 adalah SoC single-threaded paling cepat saat ini. Dua seri terbaru smartphone rilisan Apple, iPhone 7 dan iPhone 7 Plus adalah dua perangkat yang menggunakannya.

Processor mobile Apple A10 ini adalah juga processor quad-core pertama bikinan Apple. Sebelumnya, Apple sempat bersikeras bahwa smartphone dengan processor quad-core adalah pemborosan sumber daya. Tampaknya sekarang mereka mulai berubah pikiran setelah Android terbaru semakin banyak saja yang menggunakan processor quad-core atau bahkan octa-core.

baca juga: AMD Ryzen 7 5800H Kenceng, Irit, dan Adem. Intel Bikin Apa?

Processor mobile besutan Apple ini diklaim memiliki performa CPU 40% lebih tinggi dari generasi sebelumnya, Apple A9. Tidak hanya lebih baik dari sisi kinerja, GPU atau Graphical Processing Unit-nya juga meningkat sampai 50%. Ini bukan pencapaian main-main untuk sebuah processor mobile.

Sekarang mari kita coba lihat processor Apple A10 Fusion ini lebih dalam lagi….

Apple A10 Fusion APL1W24
Apple A10 Fusion APL1W24

Desain Apple A10 Fusion

Kalau dilihat dari ukuran fisiknya, A10 Fusion ini berukuran 125 mm2. Di dalamnya ada 3.3 juta transistor yang mengurusi CPU, GPU, dan cache.

Processor quad-core terbaru Apple ini menggunakan Heterogen Multi-Processing (HMP). Jadi tidak semua inti processor ini sama. Ada dua inti kinerja tinggi, dan dua lagi untuk kinerja rendah yang lebih hemat energi. Sistem ini lazim disebut sebagai sistem big.LITTLE yang juga digunakan processor mobile berarsitektur ARM versi pertama.

Pada iPhone 7 dan iPhone 7 Plus, tampaknya iOS hanya memakai salah dua dari ke empat inti yang tersedia. Sehingga, tidak heran kalau banyak aplikasi benchmark yang mendeteksi A10 Fusion ini sebagai processor dual-core.

Dua inti berkinerja tinggi A10 ini disebut sebagai Hurricane pada 4.18 mm2 yang dibangun dengan teknologi FinFET 16 nm dari TSMC. Juga disebut sebagai APL1W24. Kedua inti berkinerja tinggi ini didesain untuk menangani tugas-tugas berat semacam bermain game.

Sementara dua inti low energi-nya berupa inti 64-bit berkode nama Zephyr pada 0.78 mm2 yang dibuat untuk menangani tugas-tugas normal yang tidak membutuhkan kinerja tinggi. Inilah yang akan membantu OS menghemat energi yang diambil dari baterai.

Apple menyatakan bahwa performa dua inti Hurricane bisa bekerja 40% lebih cepat dari pada processor A9. Sementara dua inti kinerja rendah – Zephyr – hanya mengkonsumsi 20% tenaga yang digunakan inti Hurricane.

Ada kontroler yang bertugas menentukan inti mana yang digunakan ketika berjalan, apakah perlu kinerja tinggi, ataukah lebih baik mengoptimalkan energi baterai.

Apple A10 memiliki L1 cache sebesar 64 KB untuk data dan 64 KB untuk instruksi, sebuah L2 cache sebesar 3 MB yang bisa digunakan kedua inti, dan sebuah L3 cache sebesar 4 MB yang menangani kebutuhan keseluruhan SoC. sumber: https://www.notebookcheck.net/

Ada bukti bahwa Apple A10 masih mempertahankan GT7600 yang digunakan pada A9, tetapi sudah memodifikasinya dan menggantikan sebagian besar desain GPU PowerVR dengan desain mereka sendiri, Perubahan ini menggunakan unit floating point yang lebih rendah, sehingga performanya lebih tinggi sembari menurunkan konsumsi daya. Baca juga Harga iPhone 7 dan iPhone 7 Plus di JD.ID Jauh Lebih Murah Dari Bundling Smartfren.

tertarik dengan teknologi, gadget, internet, astronomi, anthropologi, sedikit politik, pendidikan, dan bisnis online

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.