9 Penyakit Kardiovaskular Yang Paling Sering Menyerang [Bukan Hanya Jantung dan Stroke!]

Sampai saat ini, penyakit kardiovaskular masih menjadi salah satu penyakit yang paling mematikan. Data dari World Health Organization menunjukkan bahwa rata-rata ada 17,6 juta orang yang meninggal setiap tahunnya karena penyakit yang berkaitan dengan kardiovaskular.

Penyakit yang berupa gangguan pada jantung dan pembuluh darah ini lebih banyak disebabkan oleh pola hidup manusia yang cenderung semakin tidak sehat.

Sebagai contoh, saat ini kebiasaan mengonsumsi makanan yang mengandung lemak berlebihan, pola tidur dan istirahat yang tidak teratur, jarang berolah raga, merokok, mengkonsumsi alkohol berlebihan, dan tingkat stress yang tinggi.

Selain penyebab yang berupa gaya hidup tidak sehat itu tadi, penyakit kardiovaskular pada manusia juga bisa disebabkan hal-hal yang bersifat turunan atau bawaan.

Pada umumnya, masyarakat mengenal penyakit jantung dan stroke sebagai contoh penyakit kardiovaskular. Cukup wajar, karena memang dua penyakit ini yang paling sering terjadi. Tidak jarang, ketika yang terjadi sebenarnya bukan kedua penyakit tadi, tetap saja orang memahami vonis dokter sebagai salah satu atau kedua penyakit tersebut.

Penyakit Kardiovaskular Yang Paling Sering Menyerang

9 Penyakit Kardiovaskular Yang Paling Sering Terjadi

Pada dasarnya, penyakit kardiovaskular terjadi ketika sistem kardiovaskular tidak bisa menjalankan fungsinya untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh dengan semestinya.

Gangguan pada sistem sirkulasi darah ini bisa berupa penggumpalan maupun penyumbatan.

Ketika darah tidak mencapai bagian-bagian tertentu dari tubuh – utamanya pada bagian yang vital, maka bagian tubuh tersebut akan mengalami kegagalan fungsi.

1. Serangan jantung

Serangan jantung adalah kejadian dimana aliran darah ke jantung tersumbat, terhambat, atau bahkan terhenti oleh pembekuan darah.

Pembekuan atau penggumpalan darah ini bisa menyebabkan otot jantung mati karena tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup.

Serangan jantung harus segera mendapatkan bantuan medis yang tepat. Jika tidak maka efeknya bisa sangat fatal dan sangat besar mengakibatkan kematian.

Gejala serangan jantung yang umum terjadi adalah nyeri dada kiri seperti tertimpa beban berat, nyeri ini menjalar ke leher, rahang dan lengan serta sesak napas dan berkeringat.

2. Aritmia

Aritmia adalah kondisi ketika jantung memiliki detak atau ritme yang tidak normal, seperti terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur. Aritmia terjadi ketika impulse elektrik yang berfungsi sebagai pengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik. Ketika jantung berdetak tidak teratur, maka jantung akan kesulitan memompa cukup darah untuk diedarkan ke tubuh.

Ini tidak sama dengan jantung berdebar-debar karena takut, gugup, terkejut, atau cemas.

3. Atherosclerosis

Aterosklerosis terjadi ketika plak yang terbentuk pada dinding pembuluh darah mulai meradang.

Radang pada dinding pembuluh darah karena plak ini bisa membuat pembuluh darah menyempit dan membatasi aliran darah yang melewatinya.

Plak dan radang pada pembuluh darah ini juga membuat kekuatan dan elastisitas pembuluh darah memburuk – sehingga lebih rawan pecah. Penyempitan pembuluh darah ini bisa menyebabkan penyakit stroke, emboli paru, serangan jantung.

4. Penyakit jantung koroner (PJK)

Kurang lebih penyakit jantung koroner adalah Aterosklerosis yang terjadi pada pembuluh darah arteri koroner. Ini adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kembali ke jantung setelah beredar di seluruh jaringan tubuh.

Penyempitan pembuluh darah karena plak ini bisa mengurangi pasokan darah yang kembali ke jantung. Tanpa penanganan yang tepat dan cepat, jantung koroner juga berakibat fatal.

5. Kardiomiopati

Penyakit
Kardiomiopati merupakan penyakit yang terjadi karena adanya gangguan pada otot jantung. Komplikasi dari Kardiomiopati juga sangat serius yang biasanya berujung pada gagal jantung, penggumpalan darah, henti jantung, dan gangguan katup jantung.

6. Stroke

Stroke adalah penyakit yang terjadi ketika pembuluh darah yang berada di otak terganggu karena tersumbat atau pecah. Karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah ini di otak, maka akibatnya bisa sangat fatal

Dengan pembuluh darah yang tersumbat atau pecah, maka akan ada bagian tertentu dari otak yang tidak mendapatkan aliran darah secara cukup. Tanpa aliran darah yang cukup, maka asupan oksigen dan nutrisi untuk wilayah tertentu di bagian otak tersebut akan kurang. Akibatnya, sel-sel di otak akan berhenti berfungsi dan kemudian rusak.

Kerusakan sel-sel otak ini bisa mengakibatkan kelumpuhan, kebutaan, atau gagal fungsi alat tubuh yang berkaitan.

7. Deep vein thrombosis (DVT)

Deep vein thrombosis atau trombosis vena dalam adalah kondisi dimana terjadi penggumpalan darah di pembuluh darah vena. Biasanya kondisi ini terjadi di bagian paha dan betis. Pada beberapa kasus, gumpalan darah ini dapat mengalir ke paru-paru dan menyebabkan komplikasi serius, seperti emboli paru.

8. Penyakit arteri perifer

Peripheral arterial disease (PAD) atau penyakit arteri perifer adalah kondisi ketika aliran darah menuju kaki tersumbat akibat penumpukan plak di pembuluh darah arteri. Hal ini membuat kaki kekurangan suplai darah, sehingga menimbulkan rasa sakit ketika berjalan.

9. Penyakit vena perifer

Penyakit vena perifer terjadi ketika adanya kerusakan pada vena yang berfungsi untuk mengangkut darah dari kaki dan lengan untuk kembali ke jantung. Jadi ini adalah kebalikan dari penyakit arteri perifer. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan di kaki dan munculnya varises.

Tips Supaya Terhindar dari Penyakit Kardiovaskular

Ada beberapa kebiasaan hidup sehat yang bisa kita lakukan untuk mengurangi resiko diserang penyakit kardiovaskular. Berikut ini adalah 5 diantaranya:

1. Berhenti merokok

Kandungan beragam zat bersifat toxic di dalam asap rokok memberi pengaruh yang sangat besar pada resiko seseorang untuk terserang beragam penyakit kardiovaskular. Rokok dipercaya mampu merusak dan menyempitkan pembuluh darah.

Penyempitan pembuluh darah ini menjadi tanda utama seseorang harus ekstra hati-hati dengan kesehatan kardiovaskularnya.

2. Batasi makanan berlemak

Hal yang sama juga terjadi dengan konsumsi makanan berlemak. Lemak jenuh dan lemak trans membuat kandungan kolesterol dalam darah meningkat. Pada gilirannya, tumpukan kolesterol dalam darah ini berpotensi menyumbat pembuluh darah.

3. Olahraga secara rutin

Pada dasarnya tubuh manusia dirancang untuk melakukan aktivitas fisik yang intens – dan tidak cocok dengan kegiatan duduk dalam waktu lama.

Saat ini aktivitas manusia bergeser menjadi aktivitas non fisik. Semakin banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan dengan duduk – tidak perlu berdiri, berjalan, atau berlari. Dan ini semua berakibat pada kegemukan, perubahan metabolisme tubuh, kondisi jantung dan pembuluh darah juga menurun.

Olahraga dan aktivitas fisik secara rutin dapat mengurangi resiko penyakit kardiovaskular secara signifikan. Usahakan untuk setidaknya meluangkan 30 menit setiap harinya untuk berolahraga.

4. Konsumsi makanan kaya serat

Pola makan kita juga sudah sedemikian terganggu. Banyak diantara kita – terutama yang muda-muda yang merasa terganggu ketika diingatkan untuk mengurangi konsumsi junk food. Dan tambah terganggu lagi ketika disuguhi menu dengan sayur yang jelas kandungan seratnya tinggi.

Padahal konsumsi makanan tinggi serat bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

Sebenarnya kebutuhan serat tubuh manusia secara normal itu tidak tinggi-tinggi sangat. Hanya karena padanannya adalah makanan miskin serat yang lebih populer, jadinya malah makanan kaya serat ini seperti jenis makanan yang sulit didapat. Padahal tidak seperti itu juga.

Dalam keadaan normal, upayakan untuk mengonsumsi makanan kaya serat setidaknya 30 gram per hari.

Makanan sumber serat yang baik untuk kita juga ada banyak dan umum saja. Anda bisa mendapatkannya dari sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Anda bisa mencoba tanaman kucai yang dikenal mempunyai khasiat yang bagus untuk mencegah penyakit kardiovaskular.

5. Jaga berat badan ideal

Faktor berat badan juga sangat berpengaruh pada kesehatan sistem kardiovaskular pada manusia. Berat badan yang berlebihan berarti juga memaksa jantung bekerja lebih keras supaya bisa memompa darah dengan optimal sampai ke semua bagian tubuh.

Obesitas biasanya diikutsertai dengan paru-paru yang ruangannya dibatasi oleh lemak di dada dan perut, pembuluh darah lebih rawan mengalami plak, penyempitan, penggumpalan darah, dan kemungkinan pecah.

Sehingga sangat penting untuk berupaya berada dalam rentang berat badan ideal.

6. Hindari Stress dan Cukup istirahat

Kemampuan masing-masing pribadi untuk mengelola stress dan tekanan juga sangat berpengaruh pada kesehatan sistem kardiovaskular manusia. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan berisitirahat yang cukup, sehingga tubuh memiliki kesanggupan untuk mendukung keluwesan psikologis yang lebih baik untuk menghadapi stress dan berbagai tekanan.

7. Lakukan Pemeriksaan Rutin

Sama dengan penyakit-penyakit lainnya, sebenarnya penyakit kardiovaskular pada manusia bisa dikenali, diantisipasi, dihindari, dan dikurangi resikonya.

Selain bersandar pada menjalankan kebiasaan hidup sehat, maka setia untuk secara rutin melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan – meskipun tidak sedang sakit – benar-benar bermanfaat menghindarkan kita dari mengalami gangguan fungsi kardiovaskular sampai fatal.

tertarik dengan teknologi, gadget, internet, astronomi, anthropologi, sedikit politik, pendidikan, dan bisnis online

You May Also Like